Strategi Circle Beralih Fokus ke Bisnis Stablecoin
Sebagai perusahaan unicorn terkenal di industri blockchain, Circle baru-baru ini mengumumkan serangkaian penyesuaian bisnis yang signifikan. Perusahaan akan menjual bisnis perdagangan over-the-counter (OTC)-nya ke sebuah platform perdagangan, dan berencana untuk memfokuskan sebagian besar energinya pada bisnis stablecoin pada tahun 2020. Ini adalah penyesuaian strategis lainnya setelah sebelumnya menghentikan dukungan untuk aplikasi pembayaran sosial Circle Pay, menangguhkan proyek Circle Research, dan memisahkan bisnis pertukaran.
Selain perubahan di tingkat bisnis, tim manajemen Circle juga telah melakukan restrukturisasi. Salah satu pendiri Sean Neville akan mengundurkan diri dari posisinya sebagai Co-CEO dan beralih menjadi direktur independen. Kepala Keuangan dan Kepala Penasihat Hukum juga telah meninggalkan perusahaan. Perusahaan menyatakan bahwa penyesuaian ini dilakukan untuk fokus pada pengembangan bisnis stablecoin.
Sejak didirikan pada tahun 2013, Circle telah mengalami perkembangan yang pesat. Perusahaan ini telah mendapatkan beberapa putaran pendanaan, dengan investor termasuk banyak lembaga terkenal, total pendanaan mencapai 246 juta dolar AS. Circle pernah memperluas bisnis di AS, Eropa, dan China, dan pernah dianggap sebagai "Alipay versi Amerika".
Namun, seiring dengan perubahan pasar cryptocurrency dan pengetatan lingkungan regulasi, Circle mulai secara bertahap melepaskan sebagian bisnisnya pada tahun 2019. Perusahaan menutup aplikasi Circle Pay, menghentikan proyek penelitian, dan mengoperasikan bisnis bursa secara independen. Baru-baru ini, perusahaan juga menjual meja perdagangan OTC, menunjukkan bahwa perusahaan sedang melakukan pergeseran fokus strategis.
Circle menyatakan bahwa di masa depan akan fokus pada pengembangan bisnis stablecoin, khususnya membangun ekosistem layanan di sekitar USDC. Perusahaan berencana untuk menyediakan layanan infrastruktur seperti API pembayaran, kustodian, dan dompet stablecoin untuk perusahaan dan pengembang di seluruh dunia.
Saat ini USDC menduduki peringkat kedua di pasar stablecoin, dengan kapitalisasi pasar lebih dari 46 miliar USD, tetapi masih memiliki perbedaan yang cukup besar dibandingkan dengan USDT yang menguasai lebih dari 80% pangsa pasar. Namun, USDC menunjukkan performa aktif di bidang pinjam meminjam DeFi, dan telah menjadi aset pinjaman terbesar kedua setelah USDT.
Circle memiliki keunggulan dalam kepatuhan regulasi, yang mungkin menjadi kunci keberadaannya di pasar stablecoin. Seiring dengan semakin ketatnya regulasi industri, kepatuhan akan menjadi faktor penting dalam perkembangan stablecoin. Apakah Circle dapat mencapai terobosan di bidang stablecoin masih harus dibuktikan oleh pasar.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Circle fokus pada bisnis USDC, melakukan penyesuaian besar terhadap strategi perusahaan dan manajemen.
Strategi Circle Beralih Fokus ke Bisnis Stablecoin
Sebagai perusahaan unicorn terkenal di industri blockchain, Circle baru-baru ini mengumumkan serangkaian penyesuaian bisnis yang signifikan. Perusahaan akan menjual bisnis perdagangan over-the-counter (OTC)-nya ke sebuah platform perdagangan, dan berencana untuk memfokuskan sebagian besar energinya pada bisnis stablecoin pada tahun 2020. Ini adalah penyesuaian strategis lainnya setelah sebelumnya menghentikan dukungan untuk aplikasi pembayaran sosial Circle Pay, menangguhkan proyek Circle Research, dan memisahkan bisnis pertukaran.
Selain perubahan di tingkat bisnis, tim manajemen Circle juga telah melakukan restrukturisasi. Salah satu pendiri Sean Neville akan mengundurkan diri dari posisinya sebagai Co-CEO dan beralih menjadi direktur independen. Kepala Keuangan dan Kepala Penasihat Hukum juga telah meninggalkan perusahaan. Perusahaan menyatakan bahwa penyesuaian ini dilakukan untuk fokus pada pengembangan bisnis stablecoin.
Sejak didirikan pada tahun 2013, Circle telah mengalami perkembangan yang pesat. Perusahaan ini telah mendapatkan beberapa putaran pendanaan, dengan investor termasuk banyak lembaga terkenal, total pendanaan mencapai 246 juta dolar AS. Circle pernah memperluas bisnis di AS, Eropa, dan China, dan pernah dianggap sebagai "Alipay versi Amerika".
Namun, seiring dengan perubahan pasar cryptocurrency dan pengetatan lingkungan regulasi, Circle mulai secara bertahap melepaskan sebagian bisnisnya pada tahun 2019. Perusahaan menutup aplikasi Circle Pay, menghentikan proyek penelitian, dan mengoperasikan bisnis bursa secara independen. Baru-baru ini, perusahaan juga menjual meja perdagangan OTC, menunjukkan bahwa perusahaan sedang melakukan pergeseran fokus strategis.
Circle menyatakan bahwa di masa depan akan fokus pada pengembangan bisnis stablecoin, khususnya membangun ekosistem layanan di sekitar USDC. Perusahaan berencana untuk menyediakan layanan infrastruktur seperti API pembayaran, kustodian, dan dompet stablecoin untuk perusahaan dan pengembang di seluruh dunia.
Saat ini USDC menduduki peringkat kedua di pasar stablecoin, dengan kapitalisasi pasar lebih dari 46 miliar USD, tetapi masih memiliki perbedaan yang cukup besar dibandingkan dengan USDT yang menguasai lebih dari 80% pangsa pasar. Namun, USDC menunjukkan performa aktif di bidang pinjam meminjam DeFi, dan telah menjadi aset pinjaman terbesar kedua setelah USDT.
Circle memiliki keunggulan dalam kepatuhan regulasi, yang mungkin menjadi kunci keberadaannya di pasar stablecoin. Seiring dengan semakin ketatnya regulasi industri, kepatuhan akan menjadi faktor penting dalam perkembangan stablecoin. Apakah Circle dapat mencapai terobosan di bidang stablecoin masih harus dibuktikan oleh pasar.