Analisis Keamanan Ekosistem Blockchain Global Kuartal Ketiga 2022: Kerugian Mencapai 4,05 Juta Dolar
Pada kuartal ketiga tahun 2022, situasi keamanan ekosistem blockchain global tetap serius. Menurut data statistik, terdapat lebih dari 37 insiden serangan utama yang terjadi pada kuartal tersebut, dengan total kerugian sekitar 400 juta dolar.
Dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, jumlah kejadian serangan pada kuartal ini telah menurun. Namun, jumlah kerugian masih cukup besar, di mana 92% dari kerugian berasal dari jembatan lintas rantai dan proyek DeFi. Ini menunjukkan bahwa kedua jenis proyek tersebut masih menjadi target utama serangan hacker.
Di jaringan Blockchain yang terdampak, kerugian yang dialami Ethereum adalah yang paling parah, mencapai 374,28 juta dolar AS. Angka ini menyoroti tantangan keamanan besar yang dihadapi oleh ekosistem Ethereum.
Dari segi metode serangan, 92% dari jumlah kerugian berasal dari pemanfaatan kerentanan kontrak dan kebocoran kunci pribadi. Data ini menekankan pentingnya audit keamanan kontrak pintar dan manajemen kunci pribadi.
Perlu dicatat bahwa sekitar 240 juta USD dari dana yang dicuri mengalir ke layanan pencampuran. Tindakan ini tidak hanya meningkatkan kesulitan dalam melacak dan memulihkan dana yang dicuri, tetapi juga menghadirkan tantangan baru bagi regulator.
Lebih mengkhawatirkan lagi, survei menemukan bahwa hanya 40% proyek yang telah menjalani audit keamanan profesional. Keadaan ini mengungkapkan kurangnya kesadaran dan praktik keamanan dalam proyek blockchain, serta menanamkan risiko untuk kejadian keamanan di masa depan.
Secara keseluruhan, meskipun jumlah insiden serangan telah menurun, situasi keamanan ekosistem blockchain tetap tidak menguntungkan. Pihak proyek perlu lebih memperhatikan audit keamanan, memperkuat pengelolaan kunci privat, dan terus mengoptimalkan langkah-langkah keamanan. Sementara itu, pengguna juga harus meningkatkan kesadaran keamanan dan berhati-hati dalam berpartisipasi dalam berbagai proyek blockchain. Hanya dengan upaya bersama dari semua pihak, kita dapat membangun lingkungan ekosistem blockchain yang lebih aman dan dapat diandalkan.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
15 Suka
Hadiah
15
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
PhantomMiner
· 9jam yang lalu
Ada masalah lagi, Ethereum memang paling mudah diserang.
Lihat AsliBalas0
CafeMinor
· 08-13 22:53
Selama kontrak aman, Hacker sekuat apa pun tidak ada artinya.
Lihat AsliBalas0
ContractHunter
· 08-13 15:56
Kontrak lagi-lagi bermasalah, setiap hari dianggap bodoh.
Lihat AsliBalas0
MEVHunterLucky
· 08-13 15:49
Aduh, hacker yang cepat sudah menghasilkan banyak.
Lihat AsliBalas0
TokenDustCollector
· 08-13 15:33
Lagi datang, eth memang suka diklip kupon.
Lihat AsliBalas0
BrokeBeans
· 08-13 15:32
Angka sudah habis tetapi masih rugi sebanyak ini, menyedihkan.
Kerugian keamanan blockchain Q3 mencapai 405 juta dolar AS, Ethereum menjadi korban utama.
Analisis Keamanan Ekosistem Blockchain Global Kuartal Ketiga 2022: Kerugian Mencapai 4,05 Juta Dolar
Pada kuartal ketiga tahun 2022, situasi keamanan ekosistem blockchain global tetap serius. Menurut data statistik, terdapat lebih dari 37 insiden serangan utama yang terjadi pada kuartal tersebut, dengan total kerugian sekitar 400 juta dolar.
Dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, jumlah kejadian serangan pada kuartal ini telah menurun. Namun, jumlah kerugian masih cukup besar, di mana 92% dari kerugian berasal dari jembatan lintas rantai dan proyek DeFi. Ini menunjukkan bahwa kedua jenis proyek tersebut masih menjadi target utama serangan hacker.
Di jaringan Blockchain yang terdampak, kerugian yang dialami Ethereum adalah yang paling parah, mencapai 374,28 juta dolar AS. Angka ini menyoroti tantangan keamanan besar yang dihadapi oleh ekosistem Ethereum.
Dari segi metode serangan, 92% dari jumlah kerugian berasal dari pemanfaatan kerentanan kontrak dan kebocoran kunci pribadi. Data ini menekankan pentingnya audit keamanan kontrak pintar dan manajemen kunci pribadi.
Perlu dicatat bahwa sekitar 240 juta USD dari dana yang dicuri mengalir ke layanan pencampuran. Tindakan ini tidak hanya meningkatkan kesulitan dalam melacak dan memulihkan dana yang dicuri, tetapi juga menghadirkan tantangan baru bagi regulator.
Lebih mengkhawatirkan lagi, survei menemukan bahwa hanya 40% proyek yang telah menjalani audit keamanan profesional. Keadaan ini mengungkapkan kurangnya kesadaran dan praktik keamanan dalam proyek blockchain, serta menanamkan risiko untuk kejadian keamanan di masa depan.
Secara keseluruhan, meskipun jumlah insiden serangan telah menurun, situasi keamanan ekosistem blockchain tetap tidak menguntungkan. Pihak proyek perlu lebih memperhatikan audit keamanan, memperkuat pengelolaan kunci privat, dan terus mengoptimalkan langkah-langkah keamanan. Sementara itu, pengguna juga harus meningkatkan kesadaran keamanan dan berhati-hati dalam berpartisipasi dalam berbagai proyek blockchain. Hanya dengan upaya bersama dari semua pihak, kita dapat membangun lingkungan ekosistem blockchain yang lebih aman dan dapat diandalkan.