Stablecoin dan Kapitalisasi Pasar: Tinjauan Umum

Stablecoin adalah jenis aset kripto yang nilainya dipatok pada mata uang fiat (seperti dolar AS) atau aset lain. Tujuan utamanya adalah mengurangi volatilitas harga dan menyediakan sarana transaksi yang stabil. Kapitalisasi pasar menggambarkan total nilai stablecoin yang beredar dikalikan harga saat ini. Hal ini menunjukkan ukuran dan pengaruhnya di pasar.

Statistik Terbaru Kapitalisasi Pasar Stablecoin Tahun 2025

Pada Agustus 2025, kapitalisasi pasar stablecoin global mencapai sekitar $280 miliar, atau sekitar 6,8% dari total pasar aset kripto dunia. Data bisa sedikit berbeda tergantung sumber; DefiLlama melaporkan sekitar $271 miliar. Secara keseluruhan, pasar stablecoin terus menunjukkan pertumbuhan yang pesat.

Menyoroti Dominasi Pasar USDT dan USDC

Tether (USDT) masih menjadi stablecoin terbesar menurut kapitalisasi pasar, dengan estimasi kapitalisasi pasar sebesar $146 miliar pada awal 2025. Dengan tingkat likuiditas tinggi dan kompatibilitas lintas jaringan, USDT menjadi stablecoin pilihan utama untuk perdagangan kripto dan pembayaran.

USD Coin (USDC) yang diterbitkan Circle juga mengalami pertumbuhan signifikan pada kapitalisasi pasarnya. Pada kuartal II 2025, kapitalisasi pasar USDC mencapai $61,3 miliar dan naik menjadi $65,2 miliar per 10 Agustus 2025. Pendapatan kuartalan Circle meningkat 53% secara tahunan menjadi $658 juta, memperlihatkan tingginya permintaan terhadap stablecoin.

USDT dan USDC secara gabungan menguasai hampir 90% pangsa pasar stablecoin, sehingga performa keduanya sangat mempengaruhi total kapitalisasi pasar stablecoin.

Faktor Pendorong Pertumbuhan Cepat Kapitalisasi Pasar Stablecoin

• Permintaan Perdagangan: Stablecoin menjadi jembatan perdagangan aset digital yang membantu menekan risiko volatilitas di pasar kripto. Stablecoin banyak digunakan untuk lindung nilai dan pengelolaan likuiditas.
• Dorongan Regulasi: Amerika Serikat dan sejumlah negara lain mulai mengatur stablecoin, memberikan kepastian hukum dan perlindungan regulasi bagi pasar.
• Peningkatan Infrastruktur Keuangan: Contohnya, akuisisi penyedia infrastruktur stablecoin oleh Ripple semakin memperkuat penggunaan stablecoin dalam jaringan pembayaran dan memperluas potensi penerapannya.
• Penerimaan Pasar yang Meluas: Semakin banyak institusi keuangan tradisional dan perusahaan yang mengadopsi stablecoin untuk kebutuhan pembayaran lintas negara dan penyelesaian transaksi.

Dampak Regulasi pada Pasar Stablecoin

Bank Sentral Eropa memperingatkan bahwa stablecoin berpotensi mengancam kedaulatan euro sehingga diperlukan pengawasan regulasi yang lebih ketat. J.P. Morgan menurunkan proyeksi pertumbuhan pasar stablecoin dengan alasan ketidakpastian mengenai perkembangan selanjutnya. Sementara itu, legislasi AS seperti GENIUS Act mulai membangun kerangka kepatuhan yang lebih jelas untuk stablecoin.

Prospek Stablecoin: Tren dan Pertimbangan Risiko

Kapitalisasi pasar stablecoin kemungkinan masih akan bertumbuh, meski laju pertumbuhannya diperkirakan melambat. Regulasi, transparansi cadangan, dan perkembangan kasus penggunaan akan menjadi faktor utama dalam perjalanan ini. Investor perlu mencermati transparansi cadangan serta risiko kepatuhan stablecoin, dan menghindari pembelian spekulatif.

Kesimpulan

Kapitalisasi pasar stablecoin telah menembus ratusan miliar dolar AS, dengan USDT dan USDC menjadi dua pemain utama. Dalam situasi regulasi yang kompleks dan risiko pasar yang terus bermunculan, investor perlu mempertimbangkan peluang pertumbuhan stablecoin secara cermat, memprioritaskan kepatuhan dan transparansi, serta menerapkan manajemen risiko yang kokoh.